Senin, 08 September 2008

yang lain

Ganjaran Umrah bagi Guru Berprestasi

KANDANGAN – Ini adalah sesuatu yang sangat spesial bagi ”oemar bakri”. Betapa tidak, mulai tahun 2008 ini Pemkab HSS memberikan sesuatu yang baru bagi guru berprestasi.

Apa itu? Dinas Pendidikan Kabupaten HSS, melalui Kadisnya M Yusuf Effendi ganjaran yang diberikan bagi guru berprestasi adalah diberangkatkan umrah ke tanah suci dengan biaya ditanggung pemerintah. ”Guru berprestasi yang mendapat ganjaran umrah tersebut ialah guru yang berhasil menjadi juara 1 untuk kegiatan kompetensi tingkat Provinsi Kalsel,” terangnya.

Adanya ganjaran yang spesial tersebut, sambung Yusuf bertujuan untuk mengairahkan motivasi guru dan sekolah untuk berpacu dalam berprestasi. Biasanya, selama ini tidak ada hadiah yang spesial. Saat ada guru yang juara, hanya diberikan ucapan selamat. Selain guru, Kepala sekolah dan pengawas juga diberikan kesempatan yang sama terhadap persaingan untuk mendapat hal yang terbaik itu. ”Pokoknya bila juara satu provinsi pasti diberangkatkan umrah,” terang Yusuf sekali lagi.

Tak hanya guru, Dinas Pendidikan juga memberikan reward kepada siswa yang berprestasi, yakni berupa beasiswa. Bantuan pendidikan ini tidak dikhususkan bagi siswa berprestasi tapi miskin. ”Tapi buat semua siswa, yang jelas ia berprestasi tak peduli miskin apalagi kaya,” ungkapnya. Beasiswa ini diberikan untuk siswa yang berprestasi mulai Juara I, II dan III. Jumlah beasiswa yang diberikan adalah standar nominal beasiswa selama ini.

Selain beasiswa, selama ini, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh YL GNOTA. Bentuk bantuaanya, berupa perlenglapan sekolah, seperti tas sekolah dan baju seragam. (why)

5 Paket Proyek Justan Digelentorkan

KANDANGAN – Tak hanya proyek cetak sawah yang akan tangani oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Tahun ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah juga akan menggelontorkan 5 paket proyek untuk pembuatan jalan usaha tani atau Justan.

Dimana saja proyek tersebut? Kepala Bidang Sarana Prsarana Sumber Daya dan Sarana Prasarana Pertanian Kaspul Khair mengatakan 5 paket proyek tersebut berlokasi di Kecamatan Simpur, Kalumpang, Angkinang, Sungai Raya dan Kecamatan Kandangan. ”Per kecamatan tersebut mendapat antara 1 sampai 4 paket proyek. Di Kandangan ada 4 paket,” aku Kaspul kepada wartawan koran saat dijumpai di kantornya.

Secara umum, jalan usaha tani yang akan dibangun tersebut selebar 2 meter, dan tingginya menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Di kedua sisi jalan usaha tani itu di siring dengan kayu galam. Tengahnya, diisi dengan tanah uruk.

Mengenai biayanya, Kaspul mengakui sekitar Rp100 juta per kilometer. Sementara setiap paket itu bervariasi panjangnya, sehingga mempengaruhi jumlah anggaran yang dialokasikan.

Pembuatan justan ini, sambung Kaspul sangat bermanfaat bagi aktivitas petani. Jalan berguna untuk aksebilitas petani mengangkut hasi pertanian maupun mobilisasi alat-alat pertanian, seperti traktor maupun untuk mengangkut pupuk. Tak hanya itu, dengan adanya jalan usaha tani akan meningkatkan pendapatan petani. ”Biasanya sebelum ada justan, mereka harus mengupahkan sebagian aktivitas pengangkutan hasil panen maupun yang lainnya,” beber Kaspul

Terpisah dalam pertemuan dengan petani di Desa Asam Cangkok, Bupati HM Safi’i jujur mengakui bahwa untuk pengerjaan sebuah proyek memerlukan waktu yang bertahap. Dengan menggunakan skala prioritas, dan pembangunan justan dilakukan secara bergiliran tergantung anggaran yang dimiliki. ”Untuk pembangunan fisik memerlukan waktu paling tidak empat bulan. 2 bulan proses lelang, dan 2 bulan pengerjaan fisik,” sebutnya. (why)

Gurihnya Keripik Singkong Kandangan

KANDANGAN – Tak hanya dodol yang dapat dijadikan oleh-oleh. Tapi, keripik singkong made in Kandangan juga pantas untuk dijadikan buah tangan bagi warga yang kebetulan melintas atau mampir di Bumi Antaluddin ini.

Ya, keripik Kandangan memiliki rasa khas tersendiri, ini disebabkan proses memasaknya yang menggunakan api dari pembakaran kayu. Tak hanya itu, irisan tipis-tipis yang diolah oleh pengrajin di Desa Telaga Bidadari yang merupakan sentra usaha mikro masyarakat menjadi kekuatan tersendiri saat anda mencicipi panganan ini. (why)

Tidak ada komentar: