Senin, 08 September 2008

petani di bekali ilmu


Petani Dibekali Teknologi Pertanian

KANDANGAN – Petani di Kabupaten HSS akan dibekali mengenai informasi teknologi pertanian. Bahkan petani, yang tergabung dalam beberapa kelompok tani ini akan mengikuti pelatihan mengenai dasar-dasar perencanaan, pelaksanaan maupum tahap evaluasi.

Pelatihan pemberdayaan petani ini dibagi dalam empat angkatan, setiap angkatan menampung peserta sebanyak 30 orang. Jadinya, total peserta yang ikut program ini adalah 120 peserta. ”Semua peserta adalah petani, yang mewakili 40 desa se Kabupaten HSS,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Basuki kepada Radar Banjarmasin, pekan tadi.

Sedangkan 40 desa tersebut tersebar di Kecamatan Angkinang, Simpur, Kalumpang, Sungai Raya dan Kecamatan Padang Batung. ”Setiap kecamatan itu mewakilkan 8 desa. Lalu setiap desa diikuti oleh tiga orang,” terangnya.

Program pemberdayaan petani melalui teknologi informasi pertanian (P3TIP), pada dasarnya adalah sebuah kegiatan yang memberdayakan petani dan kelompok taninya. Petani dibina untuk menjadi penyuluh untuk kelompok taninya, juga merencanakan kegiatan untuk kelompok taninya.

Misalnya, mengenai teknologi baru tentang budidaya pertanian maupun informasi teknologi lainnya yang tentunya berkaitan dengan peningkatan produktivitas hasil pertanian.

Kemudian setelah, petani melalui kelompok tani, dapat membuat perencanaan. Kemudian untuk pendanaan nantinya digulirkan langsung oleh kelompok tani melalui rekening masing-masing. Yang pasti, Kantor Ketahanan Pangan hanya sebagai fasilitator untuk kegaiatan tersebut.

Capaian yang ingin dicapai dari program ini adalah, bagaimana menyosilisasikan teknologi sesuai anjuran yang ada dan yang pasti harus menguntungkan petani itu sendiri. Baik dari segi produktivitas maupun segi pemasukan yang bermuara kepada kesejahteraan petani. ”Program tersebut hanya untuk pemberdayaan. Tidak boleh uang pemberdayaan untuk membeli pupuk,” kata Basuki lagi.

Kemudian kecamatan atau desa berhak meraih program P3TIP ini, tentunya sudah melewati tahap identifikasi yang dilakukan oleh tim tersendiri. Yakni, terkait sumber daya manusia di suatu desa dan aksesbilitas ke desa tersebut. Atau jarak tempuhnya. Pemberdayaan bagi petani itu juga meliputi, bagaimana teknologi tentang perikanan, perkebunan, tanaman padi dan tanaman palawija.

Program pemberdayaan petani ini akan dilatih langsung oleh trainer yang berpengalaman. Kegiatan dibukan Senin (hari ini, red) di Gedung Kesenian Kabupaten HSS. (why)

Tahun ini, 30 Desa Pelaksana PNPM

KANDANGAN – Salah satu program pemerintah pusat mengenai pemberdayaan masyarakat tahun ini digelar di Kabupaten HSS. Namanya, Program Nasiona; Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan.

PNPM ini sudah digela sejak tahun 2007 lalu, tahun itu di Kabupaten HSS ada 4 kecamatan yang melaksanakan progaram nasional tersebut. Yakni kecamatan Daha Utara, Daha Selatan, Angkinan dan Kecamatan Padang Batung. Dari empat kecamatan itu terdapat 70 desa yang mendapatkan PNPM. Sasaran kegiatan ini untuk rumah tangga miskin (RTM). Jumlah dana yang digulirkan pada tahun 2007 adalah bersumber APBN Rp2,55 miliar dan dari APBD Kabupaten HSS Tahun 2007 sebanyak Rp1,7 miliar.

Sedangkan untuk tahun 2008 ini, kecamatan yang mendapatkan PNPM jumlahnya berkurang. Yakni hanya Daha Utara dan Kecamatan Angkinang, dengan jumlah desa mencapai 30 desa. Dana yang digulirkan, dari APBN untuk Daha Utara Rp700 juta dan Angkinang Rp625 juta. Sedangkan sharing dari APBD tahun 2008 sama jumlahnya, yaitu Rp700 juta untuk Kecamatan Daha Utara dan Angkinang Rp625 juta. Bila ditotal tahun ini, sebanyak Rp2,75 miliar dana yang digulirkan.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas PM dan Kessos Kabupaten HSS Jamilah mengatakan program ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat demi mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat pedesaan. Wujud nyata program ini adalah pembangunan sarana fisik atau infrastruktur seperti pembuatan jalan usaha tani, jembatan desa maupun tititan desa. Juga program ini bertujuan untuk simpan pinjam permodalan bagi kaum perempuan. Selain itu, program ini bertujuan dalam bidang kesejatan, pelyanan posyandu, pendidikan dengan pemberian beasiswa maupun pelatihan kelembagaan dan lembaga masyarakat. ”Intinya meningkatkan kapasitas lokal masyarakat,” sebut Jamilah saat ditemui di kantornya.

Peningkatan kapasitas lokal seperti, pelatihan menjahit, pelatihan membuat aneka menu dan masakan. Sehingga, dengan adanya program ini masyarakat miskin menjadi berdaya. Menurut Jamilah lagi, program PNPM juga merujuk ke petunjuk teknis PNPM Mandiri Pedesaan seperti peningkatan kesejahteraan, keterpaduan, kesinambungan dan kemandirian. PNPM ini juga sebut, Jamilah, sangat sinegis dan konsen dengan visi misi pembangunan Kabupaten HSS. (why)

Generasi Muda Diajak Peduli Pariwisata

KANDANGAN – Salah satu cara jitu yang digunakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk menggaet minat generasi muda adalah dengan menggelar beberapa even untuk generasi muda.

Nantinya, setelah berlangsungnya even tersebut, generasi muda semakin tertarik dengan pariwisata dan mempunyai pemikiran yang kuat demi memajukan wisata dan budaya HSS. Sehigga pada gilirannya, ke depan tak hanya orang tua yang tampil, tapi para generasi muda tidak lagi dipandang dengan mata sebelah.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Siti Saniah, salah satu cara menggaet generasi muda melalui even pemilihan nanang dan galuh banjar maupun beragam festival seni dan budaya.

Untuk nanang galuh (naga) Tahun 2008, ini sudah dilakukan pemilihan. 17 orang pelajar SMU sederajat mengikuti kegiatan itu. Selain mendaftar, Jumat pekan tadi mereka juga di tes wawancara. Dan malam Sabtu, mereka berlomba skill fashion di panggung terbuka.

Untuk naga sendiri, sebut Siti Saniah akan dipilih tiga pasang, yakni juara I, II dan III. Selanjutnya, untuk juara satu nantinya akan diikutkan dalam pemilihan naga tingkat Provinsi Kalsel. ”Tahun lalu kita berhasil juara, semoga tahun ini dapat dipertahankan dan lebih baik lagi,” terangnya.

Tak hanya berlaga di pestas provinsi, atau menang dapat ke nasional. Para alumni naga ini nantinya, akan menjadi duta pariwisata kabupaten HSS. Artinya, setiap even resmi kegiatan Pemkab mereka akan menjadi ikon. Selanjutnya, bila berhasil meraih prestasi di tingkat Kalsel. Pemenang akan ikut ke Bangka Belitung.

Menurut Siti Saniah, lewat even itulah salah satu cara untuk melibatkan generasi muda. Terutama mendorong mereka untuk selalu termotivasi demi pelestarian budaya, adat istiadat maupun kesenian. ”Mudah-mudahan lewat even naga ini turut mempublikasikan dan mengingformasikan tentang pariwisata di HSS,” sebutnya. (why)

Tidak ada komentar: